MAGETAN TODAY- Sejumlah warga desa Bayem Taman Kecamatan Kartoharjo meminta Pemerintah desa (Pemdes) setempat tidak menyentuh aset bengkok jatah perangkat desa yang jabatanya hingga kini belum terisi.
Mereka berharap aset – aset tersebut tidak dilebur menjadi jatah bengkok perangkat desa yang saat ini menjabat. ” Memang saat ini ada penyetaraan bengkok, maunya warga yang tidak diisi jabatan, bengkok masuk PAD, takutnya warga kalau tidak, bisa hilang selamanya,” kata Suyatno, perwakilan warga, Rabu (12/1).
Suyatno memastikan warga akan menolak jika bengkok desa yang merupakan jatah perangkat yang belum terisi akan dipecah – pecah untuk perataan luasan bengkok pejabat desa saat ini. ” Jika dipecah – pecah jelas warga menolak keras,” jelasnya.
Menurut Suyatno saat ini ada 4 jabatan perangkat desa yang kosong, rencananya 3 jabatan akan diisi sedangkan jabatan Jogoboyo dibiarkan kosong. ” empat perangkat desa kosong, akan diisi tiga perangkat, masih ada yang kosong yakni Jogoboyo, jangan sampai dibagi-bagi kebengkok perangkat desa karena bisa hilang selamanya, amankan dulu nanti jika tidak diisi dapat dimasukan jadi bondo deso,” ungkapnya.
Camat Kartoharjo Agung Budiharto membantah ada praktik bagi – bagi bengkok didesa Bayem Taman. ” Tidak ada dum-duman (bagi-bagi) jelas salah dan melanggar aturan jika terjadi seperti itu, intinya saya tekankan pada Kepala desa jangan utak – atik Tanah Kas Desa,” ujar Agung Budiharto.
Kepala desa (Kades) Bayem Taman Kecamatan Kartoharjo Suwardi mengaku telah menyelesaikan aspirasi warga. ” Tidak ada bagi- bagi, semua sudah diselesaikan,” jelasnya.