Magetan Today
Keluarga angkat Puji Kuswanti Didesa Krajan, Kecamatan Parang, pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya, shock berat dengan kabar Puji Kuswanti jadi bomber bersama suami dan anak-anaknya.
Bahkan, ayah angkat Puji Kuswanti, Rijal, mengunci diri didalam rumah.” Ayah angkat Puji Kuswanti shock berat, dengan kabar anak angkatnya tersebut,” kata Sucipto ( 50) Ketua RW 02, Desa Krajan, Kecamatan Parang, Selasa ( 15/5).
Dikatakan Sucipto, Puji Kuswanti tinggal di Desa Krajan, RT 08/ RW 02, sejak usia 18 bulan hingga lulus SMA. Dirumah tersebut, Puji Kuswanti menjadi anak angkat Rijan dan Alm Sukar. ” Puji Kuswanti sekolah di SMA 2 Magetan, setelah lulus pamit ke Surabaya untuk kuliah,” ujar Sucipto kepada Magetan Today.
Warga sekitar rumah ayah angkat Puji Kuswanti gempar, ketika polisi merilis photo keluarga bomber tiga gereja di Surabaya. ” Kami kaget, karena orang dalam photo tersebut kami kenal, itu asli Puji Kuswanti, ” ungkap Sucipto.
Sucipto ketemu Puji Kuswanti bersama suami dan anak-anaknya pada Januari lalu. ” Januari kemarin pulang kerumah sini, Puji Kuswanti bersama suami dan anaknya,” pungkas Ketua RW 02 tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Sari Puspitarini alias Puspitasari (47), bomber yang meledakan diri di Rumah Susun ( Rusun) Wonocolo Blok B lantai 5, Sepanjang, Sidoarjo, juga berasal dari Kabupaten Magetan. Puspitasari pernah tinggal di rumah nomor 1008, RT 06/ RW 02, Jalan Sikatan, Kelurahan/ Kecamatan Maospati.