Magetan Today
Sejumlah orang yang mengaku warga desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, melurug kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Magetan, menuntut penutupan toko modern yang berdiri dilingkunganya, Senin (2/4).
Alasanya, keberadaan toko tersebut dituding dapat mematikan keberadaan toko tradisional milik warga setempat. ” Kami ingin KPPT ambil keputusan, yang kami inginkan tutup saja,” kata Dondi Bambang Pramujati, koordinator warga, Senin ( 2/4).
Menurut Dondi, toko yang baru diresmikan 31 Maret tersebut, diduga sebagai toko modern berjaringan, karena dilihat dari karyawan, barang dagangan serta kendaraan pemasok barang dagangan. ” Kami janji tidak akan kerahkan massa, informasi yang kami dapat toko ini terindikasi berjaringan, meski namanya tidak dicantumkan,” ungkapnya.
Plt Kepala DPM-PTSP Kabupaten Magetan, Joko Trihono, membenarkan adanya aksi protes warga desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati terkait beroperasinya toko modern tersebut. Joko memastikan, ijin yang dimasukan adalah toko tradisional tidak berjaringan.
” Memang tempatnya dulu mengajukan ijin toko berjaringan, kami tolak. Namun selanjutnya mengajukan ijin sebagai toko tradisional, atas nama Edy.” jelas Kepala DPM-PTSP Kabupaten Magetan.