MAGETAN TODAY – Jika pembaca warga Kabupaten Magetan mungkin tidak asing dengan istilah Ethek Lawu, kaum laki – laki penjaja berbagai sayuran dan kebutuhan dapur lainya yang diangkut pakai sepeda motor.
Sejak dinihari ratusan sepeda motor keluar Magetan menyebar kesejumlah wilayah tetangga, seperti Kabupaten Ngawi, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Karanganyar serta Wonogiri.
Agar tidak kesiangan sampai ke lokasi jualan, umumnya ethek lawu memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi menembus pagi buta yang masih gelap. Sekitar pukul 10.00 Wib mereka akan kembali pulang.
Pemandangan ratusan motor ethek lawu terpampang di Pasar Sayur Magetan mulai dinihari. Area jual beli sayuran di jantung kota Magetan ini tidak pernah tidur. Usai menata dagangan ratusan ethek lawu akan menyebar ke lokasi – lokasi pelanggan.
Karena diangkut pakai motor, ethek lawu dapat menjangku rumah – rumah pelanggan meskipun berada di gang sempit. dengan kemasaran yang beragam harga sayur dan bumbu dapur yang dibawa ethek lawu harganya jauh lebih murah.
Kepada MAGETAN TODAY, Satrio (35) mengaku telah tujuh tahun telah menjalani profesi ethek lawu. Bapak satu anak ini mengaku pekerjaanya tersebut dapat mencukupi kebutuhan keluarga dengan menjajakan sayur mayur dan berbagai kebutuhan dapur. ” Alhamdulilah, sejak bujangan sekarang sudah punya anak satu,” kata warga Kecamatan Plaosan tersebut.
Endah Permata Sari (27) salah satu pelanggan ethek lawu mengaku terbantu dengan adanya satrio bersama rekan – rekanya. Pasalnya setiap pagi dirinya tidak perlu susah payah ke pasar untuk membeli kebutuhan masak keluarganya. ” Lebih mudah karena mereka datang didepan rumah setiap pagi,” ungkap warga Maospati tersebut.
Keberadaan ethek lawu sangat diperhatikan sejumlah instansi di Kabupaten Magetan mulai Polri, pemerintah setempat serta perbankan. Karena jumlahnya yang besar kalangan ethek lawu kerap dijadikan mitra sosialisasi keselamatan berlalulintas serta program – program pemerintah.