Home / Berita Update / Pariwisata

Jumat, 18 Maret 2022 - 16:10 WIB

Jelang Ramadan, Buceng Gono Bau Dilarung Di Telaga Sarangan.

Buceng Gono Bau Diarak warga menuju Telaga Sarangan. ( Magetan Today).

Buceng Gono Bau Diarak warga menuju Telaga Sarangan. ( Magetan Today).

MAGETAN TODAY– Tradisi turun-temurun Labuhan Sarangan digelar secara sederhana oleh warga area Telaga Pasir atau Telaga Sarangan di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Jum’at (18/3).

Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, Labuhan Sarangan tahun ini digelar secara tertutup oleh warga Sarangan, bahkan obyek wisata di kaki gunung Lawu tersebut sengaja ditutup sejak Kamis (17/3) hingga Jum’at (18/3).

Meskipun tertutup untuk pelancong, tradisi Labuhan Sarangan tetap digelar secara sakral seperti sediakala. Misalnya arak – arakan Buceng Gono Bau dari Kantor Kelurahan Sarangan hingga dilarung ditengah telaga Sarangan.

Wakil Bupati (Wabup) Magetan Nanik Endang Rusminiarti hadir dalam prosesi adat Labuhan Sarangan tersebut. ” Karena ini masih pandemi akhirnya dilaksanakan sederhana seperti ini tadi. Biasanya event labuhan sarangan khan event besar, jadi bisa mengundang wisatawan dari luar daerah, karena masih pandemi harus digelar secara sederhana, “ kata Nanik Endang Rusmiartini, Jum’at (18/3) dikutip dari jatimnesia

Baca juga :   Pelaku Pencurian Kotak Amal Di Mushola Takeran Mendapatkan Restorative Justice Oleh Polres Magetan.

Kepala Kelurahan Sarangan Prima Suwardi Putra membeberkan jika prosesi adat labuhan sarangan rutin digelar oleh warga area Telaga Sarangan pada bulan Ruwah hari Jum’at Pon yang bertepatan dengan menjelang bulan suci Ramadan. Tujuanya untuk ngalab berkah dan ungkapan syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi lereng gunung Lawu. ” Ini adalah salah satu bentuk rasa syukur dari warga kelurahan sarangan dimana diwujutkan dalam labuhan sarangan atau labuh sesaji, yang biasanya dilakukan pada hari jum’at pon di bulan ruwah. “ beber Lurah Sarangan.

Baca juga :   Pengabdian Kepada Masyarakat, Dosen Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI Jakarta Gelar Pelatihan Olahdata Dan Analisis Jalur Dengan Software JASP For Windows

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Joko Trihono menegaskan jika Pemkab Magetan patuh pada aturan PPKM Jawa- Bali yang diterapkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 16 Tahun 2022. ” Kita patuh pada Inmendagri 16 tahun 2022, jadi labuh sarangan tidak kita gelar sebagai kalender wisata yang mengundang wisatawan,” ungkap Joko Trihono.

Sebagai informasi, mengacu pada Inmendagri Nomor 16 Tahun 2022 Tentang PPKM wilayah Jawa – Bali Kabupaten Magetan saat ini menyandang status Level 2. Status ini berlaku 15 – 21 Maret 2022.

Share :

Baca Juga

Berita Update

Ajak Beralih ke Pertanian Organik, Mahasiswa KKN UNS Ajak Gapoktan Kartoharjo Produksi MOL

Berita Update

Didampingi Bupati, Pembina Dompet Dhuafa Kunjungi Singolangu.

Berita Update

Ruang Kelas SDN Mangge Ambrol

Berita Update

Jalur Lembeyan – Kawedanan Magetan Rusak Parah.

Berita Update

Terdakwa Korupsi DLH Divonis 2 Tahun 7 Bulan Penjara

Berita Update

Jabatan Sumantri Selesai, Nasib Peserta Lelang Jabatan Semakin Tidak Jelas.

Berita Update

Minimarket Di Kelurahan Tinap Tabrak Perbup 51/2018.

Berita Update

Terpisah 24 Tahun, Alumni SD Tambakromo Gelar Reoni Penuh Berkah.
error: