Magetan Today
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan bergerak cepat mewaspadai beredarnya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Melalui 22 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se- Kabupaten Magetan, Dinkes Kabupaten Magetan mensosialisasikan pencegahan peredaran nyamuk Aedes aegypti melalui metode 3M yakni Menguras dan menyikat, Menutup tempat penampungan air dan Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas.
Selain menggalakan 3M, pencegahan peredaran nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) juga meningkatkan pengelolaan lingkungan diantaranya, 1). Memeliharan ikan yang memakan jentik nyamuk, 2). Menggunakan obat anti nyamuk, 3). Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, 4). Gotong royong untuk membersihkan lingkungan, 5). Periksa tempat-tempat penampungan air, 6). Meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, 7). Memberikan Larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras, 8). Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar dan 9). Menanam tanaman pengusir nyamuk.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Furiana Kartini, mengatakan, peran serta masyarakat sangat vital untuk memberantas sarangan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD selain tindakan Fogging. ” Paling utama adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masing – masing melalui 3M serta tindakan pengelolaan lingkugan yang benar,” kata Kepala Dinkes Magetan, Senin ( 20/1).
Masyarakat harus cakap untuk mengenali gejala penderita DBD agar segera mendapatkan perawatan medis, sejumlah gejala terkena virus dengue yakni, 1). Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius, 2). Nafsu makan kurang bahkan hilang selera, 3). Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus, 4). Mual hingga muntah, 5). Wajah berwarna kemerahan, 6) Tenggorokan sakit, 7). Kepala pusing dan 8). Kelenjar getah bening bengkak.
Kadinkes berharap, masyarakat yang mendapati gejala terkena DBD agar segera dilarikan ke Puskesmas atau pusat kesehatan lain, agar segera mendapatkan penanganan medis. ” Jangan menunggu besok, segera bawa ke Puskesmas atau Pusat Kesehatan terdekat, agar mendapatkan perawatan medis,” pungkas Furiana Kartini.
Sebagai informasi, jumlah penderita DBD Kabupaten Magetan Tahun 2019 sebanyak 471 penderita dan 6 Meninggal Dunia (MD).
Sedangkan pada Januari 2019 jumlah penderita DBD sebanyak 94 pasien, 1 MD. Tahun 2020 pada akhir bulan Januari ini jumlah penderita DBD sebanyak 17 pasien.
Pasien DBD bulan Januari 2020 tersebar disejumlah Puskesmas diantaranya, wilayah Puskesmas Candirejo 9 pasien, Puskesmas Panekan 1 pasien, Puskesmas Parang 4 Pasien, Puskesmas Kawedanan 1 Pasien, Puskesmas Takeran 1 Pasien dan Puskesmas Bendo 1 Pasien.