Home / Berita Update / Pemerintahan-Politik

Senin, 25 Februari 2019 - 17:53 WIB

Polemik Pasar Sayur, Pedagang Diluar Dipungut Rp 2.ooo/hari.

Pedagang Diluar Pasar Sayur Magetan. (Norik/Magetan Today)

Pedagang Diluar Pasar Sayur Magetan. (Norik/Magetan Today)

Magetan Today
Kasus protes Paguyupan Pedagang Pasar Sayur Magetan (P3SM) dengan keberadaan ratusan pedagang diluar area pasar bakal memanas.

Keinginan P3SM mengusir para pedagang yang menempati area luar pasar diprediksi bakal tidak mudah, sebab mereka menempati lokasi tersebut ternyata tidak gratis alias membayar harian.

Kepada Magetan Today, sejumlah pedagang mengaku ditarik Rp 2.000 per hari oleh petugas.” Setiap hari bayar Rp 2.000,- sama petugas tersebut,” kata salah satu pedagang diarea terminal Pasar Sayur Magetan (PSM), Senin (25/2).

Pengakuan tarikan sebesar Rp 2.000 per hari juga diamini oleh pedagang lain yang dikonfirmasi Magetan Today. ” Kalau diluar bayarnya Rp 2.000 per hari, kalau didalam saya tidak tahu,” ungkap pedagang sayuran tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, Magetan Today belum dapat meminta keterangan petugas yang disebut oleh para pedagang yang menarik restribusi Rp 2.000 per hari tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Ketua P3SM, Azis, menyurati Bupati Magetan, Suprawoto, sebagai protes keberadaan pedagang yang dituding tidak berindentitas tersebut. Azis menilai, pedagang yang ada diluar area pasar mengakibatkan sepinya pembeli didalam komplek Pasar Sayur Magetan.

Berita ini 1,082 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita Update

Hati-Hati, Peserta Napak Tilas Tidak Dijamin Asuransi.

Berita Update

UMK 2019, Pemkab usulkan Rp 1,6 Juta, Pemprov Sahkan Rp 1,7 Juta.

Berita Update

SERA Hibur Pendukung Paslon Gus Amik-Joko Suyono

Berita Update

Jelang Pengumuman SKB, BKD Ingatkan Jangan Percaya Mafia CPNS.

Berita Update

Mutasi Tidak Lagi Jumat Keramat.

Berita Update

Dewan Sidak Minimarket Mirip Indomaret.

Berita Update

Sekwan Belum Terima Pengunduran Diri Nur Wahid.

Berita Update

Bupati dan Wabup “Setia” Mendengarkan Aspirasi Warga
error: