Magetan Today
Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun dinilai lebih beruntung dibanding Kabupaten Magetan sebagai wilayah yang dilewati tol Solo – Kertosono (Soker). Pasalnya, kedua Kabupaten tersebut mendapat jatah exit tol dari pemerintah pusat.
Bukanya berpangku tangan, Bupati bersama DPRD Magetan, telah ke Jakarta pada akhir 2016 lalu, untuk meminta akses exit tol kepada pusat, ironisnya ditolak,” Kami sudah ke Jakarta bersama Bupati dan DPRD, Kabupaten Magetan belum layak diberi exit tol,” kata Muhtar Wachid, Kepala Bidang Bina Marga dan Jembatan, Dinas PUPR Kabupaten Magetan, Senin (18/12).
Dikatakan Muhtar Wachid, untuk mendapatkan fasilitas exit tol Soker, Pemkab Magetan harus menyediakan lahan sendiri, termasuk perbaikan sarana dan prasarana (Sarpras) menuju exit tol.” Pemkab harus membebaskan lahan untuk exit tol, selain itu perbaikan jalan diwilayah Kecamatan Kartoharjo yang menuju tol juga diperbaiki agar layak,” jelasnya kepada magetantoday.
Sebagai informasi, tol Soker membelah Kabupaten Magetan sisi utara. Panjang tol Soker di Kabupaten Magetan mencapai 30 Km. ” Di Kabupaten Magetan tol Soker sepanjang 30 Km, berada di Kecamatan Kartoharjo,” ujar Muhtar Wachid.
Disisi lain, dampak proyek tol Soker, jalan rusak Kabupaten mencapai 100 Km. Secara prosentase 25% jalan Kabupaten hancur akibat proyek Tol tersebut. Untuk memulihkan jalan tersebut, Pemkab Magetan harus mengeluarkan dana Rp 150 miliar- Rp 200 miliar. Ironisnya, jadwal perbaikan yang dijanjikan PT Waskita selaku kontraktor Tol Soker tidak jelas.” Itulah masalahnya, kita sudah 4 kali ke Jakarta bersama DPRD dan Bupati, namun belum jelas kapan akan diperbaiki oleh PT Waskita,” keluh Muhtar Wachid, (4/12).