Magetan Today
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayyidiman Kabupaten Magetan saat ini kalang kabut menutup kebutuhan medis serta pembayaran Jasa Pelayanan (JP) untuk ratusan pegawainya.
Sejak tiga bulan lalu, kebutuhan obat untuk pasien terpaksa hutang kepada pabrikan. ” Obat terpaksa kita hutang kepada pabrikan, karena sudah tidak ada anggaran,” kata dr Mahatma, Direktur RSUD dr Sayidiman, Selasa (11/12).
Selain babak belur untuk pengadaan obat, hak Jasa Pelayanan (JP) 750 karyawan RSUD sejak September lalu juga belum dibayar. ” Hak JP untuk karyawan belum dapat kami bayar sejak September lalu,” ungkap Mahatma kepada Magetan Today.
Padahal, untuk membayar JP sebanyak 750 karyawan, Manajemen harus merogoh kocek Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kurang lebih Rp 1 Miliar.
Biang keladi kondisi kritis RSUD dr Sayidiman tersebut akibat tunggakan klaim rumah sakit kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sejak September lalu belum dibayar senilai Rp 20 Miliar. ” Sejak September lalu, klaim yang belum dibayar Rp 20 Miliar,” tegas Mahatma.
Namun, Mahatma, memastikan layanana kepada masyarakat pemegang kartu BPJS tetap dilayani secara maksimal. ” Pasien BPJS kita layani secara maksimal, tidak ada perubahan jenis pelayanan,” pungkasnya.