Magetan Today
Kasus demam berdarah di Kabupaten Magetan periode 1 Junuari- 4 Februari mencapai 78 kasus. Dari angka tersebut dua korban meninggal dunia, yakni Rasya Nindiez (9) warga Desa Sambirembe, RT 1/ RW 1, Kecamatan Karangrej dan Aida Ramdhina Nafiah (7,5) warga Desa Bangunasri, RT 8/ RW 2 Kecamatan Barat.
Munculnya korban jiwa akibat serangan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah, langsung direaksi Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan melalui gerakan basmi sarang nyamuk.
Selain mengoptimalkan peran Juru Pemantau Jentik Keluarga (Jumantika), Pemkab Magetan juga melibatkan pelajar SD-SMP serta Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti.
Dinas Kesehatan telah koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan untuk membasmi jentik nyamuk melibatkan ribuan pelajar SD dan SMP se- Kabupaten Magetan. ” Seluruh sekolah tingkat SD dan SMP akan dilibatkan dalam program basmi sarang nyamuk,” kata Furiana Kartini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Selasa (5/2).
Dinas Kesehatan melalui 22 Puskesmas seluruh Kabupaten Magetan telah sosialisasi ke sejumlah sekolah tingkat SD-SMP yang berada dilingkup Puskesmas terkait gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).” Peran masyarakat untuk melakukan PSN sangat penting. Kami juga telah sosialisasi ke sejumlah sekolah tingkat SD-SMP terkait gerakan PSN,” jelas Furiana Kartini.
Dikatakan Furiana Kartini, Bupati Magetan, Suprawoto, juga getol menyampaikan kerjasama dengan sejumlah Ormas di Kabupaten Magetan terkait PSN Aedes aegypti. ” Bapak Bupati juga koordinasi dengan sejumlah ormas di Kabupaten Magetan untuk bersama- sama melakukan PSN,” pungkas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.