Home / Pendidikan

Selasa, 30 Juli 2024 - 18:57 WIB

Dosen Unej Prof Mahros Darsin Back to Kampung Ke Magetan, Sumbangkan Mesin Chopper

Serah terima Mesin Chopper. (Ist)

Serah terima Mesin Chopper. (Ist)

MAGETAN TODAY – Dalam rangka meningkatkan peran Dosen bagi desa tanah kelahirannya Universitas Jember (Unej) meluncurkan program Dosen Mengabdi di Desa Asal (Prosendi Desa).

Peluang ini ditangkap oleh Prof Mahros Darsin untuk menyumbangkan peran di desa tempat dia dilahirkan, Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.

Bersama Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat Teknologi Manufaktur (Keris Dimas Teman) yang dikomandaninya, Prof Mahros Darsin mengajukan proposal untuk membantu para petani di desa Kuwon dalam pengadaan pupuk organik, mengingat mahal dan langkanya pupuk kimia pabrikan.

Tim Keris Dimas Teman bersama warga setempat.

Ketika pulang kampung bersamaan mudik hari raya, Prof Mahros bertemu dengan salah satu alumni Universitas Jember yang menjadi petani dengan konsep menuju pertanian organik Fajar Burhani.

Upaya yang dilakukan Fajar Burhani adalah membuat pupuk kandang, namun terkendala dengan lamanya proses penghancuran kotoran hewan.

Maka ditawarkan mesin chopper multi fungsi yang dapat mencacah rumput dan hijaun sekaligus dapat menghancurkan kotoran hewan, serta tongkol jangung untuk pakan ternak.

Baca juga :   Pelaku Pencurian Kotak Amal Di Mushola Takeran Mendapatkan Restorative Justice Oleh Polres Magetan.

Tim Keris Dimas Teman tiba di Desa Kuwon dengan membawa mesin chopper bersama para dosen Jurusan Teknik Mesin UNEJ Prof Mahros Darsin, Ir. Hari Arbiantara Basuki, S.T., M.T., dan Ir. Dwi Djumhariyanto, M.T. serta empat mahasiswa Hafiz, Rio, Dathan, dan Denaldy, Sabtu (6/7).

Kemudian sosialisasi operasional dan perawatan mesin chopper dilaksanakan, Minggu (7/7).

Hadir dalam sosialisasi, Ketua dan anggota Kelompok Tani-Ternak Karya Mandiri sebanyak 15 orang dan Kepala Dusun ( Kasun) Kuwon I yang mewakili Kepala Desa Kuwon Bagus Susanto.

Pada sambutannya, Bagus menyampaikan terima kasih kepada Tim Pengabdi dari UNEJ atas kepeduliannya kepada warga Desa Kuwon, khususnya mitra Kelompok Tani Karya Mandiri.

“ Kami harap pengabdian dapat dilanjutkan pada masa mendatang” kata Kasun Bagus Susanto.

Kegiatan dilanjutkan serah terima mesin chopper kepada ketua kelompok tani. Iwan Bahtiar menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian warga kampus UNEJ yang jauh dari Magetan untuk ikut membantu kelompok tani mereka.

“ Kami terharu dan senang mendapat bantuan mesin chopper yang sangat berguna bagi pengolahan kotoran ternak kami dan sekaligus dapat mengolahnya menjadi pupuk kompos” ungkap Iwan.

Baca juga :   Pohon Roboh Timpa Dua Bangunan Di Magetan

Perwakilan Dosen UNEJ Dwi Djumhariyanto, menyampaikan pentingnya belajar di jenjang Pendidikan tinggi untuk meingkatkan taraf hidup keluarga.

“ Ini sudah terbukti, dari Desa Kuwon ini tidak hanya kuliah namun telah melahirkan professor di Universitas Jember. Sebuah jenjang kepangkatan tertinggi bagi dosen dan dunia akademik“, beber pak Djum, sapaan Dwi Djumhariyanto.

Kenangan beras mentik dari tuan rumah ke Tim Pengabdian.

Kegiatan tidak sebatas pelatihan dan serah terima mesin chopper, namun diteruskan dengan diskusi tentang masalah yang dihadapi kelompok tani serta solusi yang dapat diberikan oleh pihak UNEJ, termasuk potensi menghubungkan Desa Kuwon dengan kampus Politeknik Negeri Madiun dan Kampus UNESA yang mebuka cabang di daerah Maospati yang berjarak 10 Km dari Desa Kuwon.

Fajar Burhani memberikan kenang-kenangan beras organik hasil produksinya kepada Tim Keris Teman UNEJ, sebagai ungkapan terima kasih. ” Ini beras mentik produk pertanian kami belum 100% organik, namun kami berharap dengan bantuan mesin chopper ini, akan lebih mendekati organik lagi“ pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Kampus Poltek KP Berdiri Di Magetan.

Pendidikan

Terpilih Aklamasi, Titik Sudarti Pimpin Pramuka Magetan.

Kesehatan

1.000 Siswa SMKN 1 Bendo Disuntik Vaksin.

Pendidikan

Siswa SMP Bawa Motor Terancam Denda Rp 1 Juta.

Pendidikan

Dinilai Ganjil,Puluhan Ijasah Alumni SD Unggulan Dikembalikan Ke Dikpora.

Pendidikan

9 Tahun Jadi Honorer, Disabilitas Dibayar Rp 300 Ribu Per Bulan.

Pendidikan

Siswa SMKN Bendo Rajai AHSC Nasional.

Pendidikan

Gedung Literasi Diharapkan Jadi Pusat Peradaban Daerah.
error: