Home / Berita Update

Jumat, 10 Mei 2019 - 00:08 WIB

Berduka KPPS Meninggal, Mahasiswa Malang Kirim Puisi

Almarhum Radi Boniran, Ketua KPPS Desa Kepuhrejo.Kecamatan Takeran,Meninggal di RSUD Madiun, Kamis (9/5).

Almarhum Radi Boniran, Ketua KPPS Desa Kepuhrejo.Kecamatan Takeran,Meninggal di RSUD Madiun, Kamis (9/5).

Magetan Today
Ungkapan belasungkawa kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Magetan yang meninggal terus mengalir dari berbagai pihak, salah satunya kalangan Mahasiswa.

Priska Septiana Margareta (20), Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, mengaku berduka dengan meninggalnya, 2 KPPS Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Magetan.

” Saya ikut prihatin dan turut merasakan bagaimana lelahnya menjadi anggota KPPS. Harus berangkat pagi pulang dinihari, belum lagi jika ada data yang keliru, terpaksa harus pulang pagi,” kata Priska, kepada Magetan Today, Kamis (9/5).

Mahasiswi semester 2, Jurusan Ilmu Pemerintahan ini mengaku, banyak koleganya menjadi KPPS pada Pemilu 17 April lalu. ” Sahabat saya banyak yang jadi KPPS, terutama di Kabupaten Ponorogo,” ungkap warga asli Desa Botok, Kecamatan Karas tersebut.

Pihaknya berharap, Pemilu mendatang Pemerintah memberikan asuransi kepada seluruh penyelenggara Pemilu agar peristiwa pilu ini tidak terulang kembali. ” Semoga Pemilu mendatang, seluruh penyelenggara Pemilu mendapatkan jaminan asuransi dari Pemerintah,” Priska Septiana Margareta.

Sebagai informasi, dua warga Kabupaten Magetan meninggal karena diduga kelelahan saat menjadi KPPS Pemilu 17 April lalu, mereka yakni Radi Boniran, warga Desa Kepuhrejo,Kecamatan Takeran dan Isran, Warga desa Sumberejo, Kecamatan Maospati.

Priska mengaku telah mengungkapkan rasa dukanya melalui bait-bait puisi, tentang gugurnya KPPS Pemilu 2019, berikut kutipan puisi yang diterima redaksi Magetan Today.

Duka Tanpa Asa
Oh tunggu, ini sudah memasuki pertengahan bulan kelima
Bahkan aku sudah lupa riuhnya pesta april kemarin
Sebentar, kita tengok dulu ada apa di bulan yang telah lewat kemarin
Katanya ada banyak cerita, ada duka yang nyata

Pagi itu masih sama, matahari terbit masih diufuk yang sama i
Hari ini bukan seperti hari biasanya
Kau bergegas memakai seragam yang akan kau kenakan untuk bertugas hari ini
Senyum dari sang belahan jiwa dan sikecil telah menembus hatimu untuk bekerja dengan giat hari ini

Rasanya hari ini berbeda
Kau akan bekerja melayani masyarakat dengan sepenuh jiwa
Memberikan senyum dan sapaan hangat kepada mereka
Memberikan pengarahan kepada mereka yang kurang mengerti

Ya hari ini pesta demokrasi sedang berlangsung
Semua orang bergegas untuk menyuarakan haknya
Mereka mengantri didepan pintu menunggu giliran untuk masuk ke bilik suara
Dengan sabar kau melayani mereka

Hari ini semua orang bergembira menyambut pesta lima tahunan
Mereka meninggalkan pekerjaan
Meninggalkan aktivitas
Untuk memeriahkan pesta ini
Ya, 5menit untuk 5tahun kedepan

Kau bahkan melupakan makan
Kau bahkan melupakan rumah
Kau melupakan pekerjaan
Demi tugas baru yang kau emban

Kau begitu lelah
Tenagamu terkuras
Sebagai bekal pulang
Hingga akhirnya kau pulang
Ya, pulang.
Menyaksikan dari masyar siapa yang menang.

Oh tidak, bahkan negeri pun masih membicarakan tentang mu
Kepulanganmu masih dipertanyakan
Masih menjadi topik hangat dalam berita
Sebenarnya ini suka dalam duka atau duka dalam suka?

Terimakasih untuk waktu berharga yang kau berikan pada pertiwi
Meski kaupun tahu, kau hanyalah rakyat kecil yang berusaha mengabdi tanpa balas budi

Share :

Baca Juga

Berita Update

Presiden Jokowi Kunjungi Magetan

Berita Update

Nakes RSUD Bakal Terima Insentif.

Berita Update

100 ASN Diusulkan Jabatan Baru

Berita Update

DPRD Magetan Soroti Janda Tunanetra Ngadu Ke Bupati Suprawoto.

Berita Update

PPKM Darurat, Kejaksaan Tunda Pemanggilan.

Berita Update

Jajan Kenikmatan Di Magetan

Berita Update

Menebak Langkah Politik Pj Bupati Magetan Hergunadi.

Berita Update

Tiga Warga Suspek Difteri
error: