Magetan Today
Buceng Gono Bau, yang terdiri dari nasi, laukpauk beserta sayuran, dilarung ke tengah Telaga Sarangan oleh Duo Pimpinan PemKab Magetan, Bupati Suprawoto bersama Wabup Nanik Endang Rusminiarti, Minggu (5/5).
Kegiatan ini merupakan tradisi warga lereng Lawu, yang digelar setahun sekali, tepatnya pada Minggu Kliwon, bulan Ruwah. ” Ini adalah adat budaya, yang wajib kita lestarikan, ” kata Suprawoto, Bupati Magetan, Minggu (5/5).
Sebelum dilarung ke tengah Telaga, Buceng Gono Bau diarak ratusan warga mulai dari kantor Balai Kelurahan Sarangan yang selanjutnya dibenamkan ke Telaga Sarangan atau Telaga Pasir.
Prosesi adat larung buceng gono bau mampu menyedot ribuan wisatawan, baik domestik maupun turis asing. Pasalnya, PemKab Magetan telah memasukan jadwal Larung Buceng Gono Bau kedalam Kalender wisata Kabupaten Magetan.
Bupati berharap, kekayaan adat Kabupaten Magetan, salah satunya Larung buceng gono bau, mampu mendatangkan wisatawan untuk datang Ke Kabupaten Magetan. ” Akan terus kami kemas yang baik, agar dapat menjadi destinasi wisata adat yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap Suprawoto.
Terpisah, warga Lereng Lawu percaya, prosesi larung buceng Gono Bau, dapat menjauhkan mereka dari bala serta Pagebluk. ” Untuk tolak bala, agar selalu diberikan kemudahan, kesehatan dan Kelancaran rezeki oleh Allah SWT,” ujar Rina (45), warga setempat.
Dikatakan Rina, prosesi tahunan larung buceng gono bau, merupakan limpahan rezeki yang besar, sebab, barang daganganya berupa makanan siap saji, laris manis dibeli pengunjung yang jumlahnya mencapai ribuan. ” Alhamdulilah, berkah, laris hari ini,” pungkasnya.