Magetan Today
Agendanya tahun ini, Politeknik Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta akan membuka program D-1 Produk kulit di Kabupaten Magetan, hal itu sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bupati Magetan Suprawoto, pada 21 November 2019 lalu.
Informasi yang dihimpun Magetan Today, kampus akan ditempatkan di komplek SDN Unggulan Kabupaten Magetan. Sedangkan jadwal kuliah akan dimulai Agustus mendatang.
Ditengah persiapan pembukaan D-1 Jurusan Produk Kulit, saat ini muncul gonjang – ganjing didunia perkulitan Kabupaten Magetan.
Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) DPD Magetan meminta 110 anggotanya yang berada di Lingkungan Industri Kulit (LIK) untuk berhenti produksi mulai 2 Maret 2020. ” Kami hentikan mulai Senin (2/3) mendatang, sampai batas waktu tidak tahu,” kata Basuki Rahman, Ketua APKI DPD Magetan, Jumat (28/2).
Mendasar dari surat yang dikeluarkan APKI Nomor 08/APKI/II/2020. Mereka memutuskan berhenti produksi setelah menerima surat dari UPTIK dan Produk Kulit di Magetan bernomor 660/187/125.7.04/ 2020 Perihal Pelaksanaan Tindak Lanjut Sanksi Administrasi dan Hasil Sidak DPRD Kabupaten Magetan.
Terkait kasak- kusuk perkulitan di Kabupaten Magetan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan, Suwoto, memastikan tidak akan menggagalkan rencana Bupati Magetan memboyong ATK Yogyakarta ke Kabupaten Magetan. ” Tetap sesuai jadwal yang direncanakan, Agustus kuliah akan jalan,” ujar Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Magetan, Jumat (28/2).
Dinas Dikpora memastikan, penghentian operasi kulit di Magetan tidak ada hubunganya dengan pendirian kampus ATK Yogyakarta jurusan produk Kulit. ” Tidak ada hubunganya, program pak Bupati akan tetap berjalan,” pungkas Suwoto.
Bagi masyarakat kondisi saat ini sangat Ironis. Ketika Bupati Suprawoto getol menancapkan jargon Magetan Kota Kulit (MATAKU) dengan memboyong ATK Yogyakarta ke Kabupaten Magetan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), tiba-tiba muncul gonjang- ganjing dalam dunia pengolahan kulit di Kabupaten Magetan.