Magetan Today
Lebaran, selain identik dengan mudik, momentum tahunan tersebut, juga kerap dijadikan ajang reoni lulusan sejumlah lembaga pendidikan oleh Alumninya. Temu kangen dengan rekan sejawat, kerap dijadikan wahana mengenang ketika masih duduk dibangku sekolah.
Seperti yang ditampakan Alumni SMA PGRI 1 Maospati ketika menggelar Reoni di Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Minggu (17/6).
Puluhan mantan pelajar putih abu – abu yang kini berusia kepala 3 tersebut, tampak sumringah mengenang berbagai kenangan ketika masih duduk dibangku sekolah. ” Kami lulusan 2002, kurang lebih 16 taun tidak bertemu,” kata Suharto, mantan siswa SMA PGRI 1 Maospati, Minggu ( 17/6).
Untuk mengumpulkan rekan-rekanya yang terpisah selama belasan tahun diakui panitia Reoni SPRITI 2002 tidak mudah, selain telah domisili diluar kota, data alumni tahun 2002 juga sangat sulit dilacak. ” Kami bersama – sama melacak keberadaan rekan – rekan, baik melalui media sosial maupun datang ke rumah yang kami ingat,” kata Akak, ketua panitia.
Ditengah kebahagiaan berkumpul dengan sahabat yang pernah bersama selama tiga tahun mengenyam pendidikan, ada kesedihan ketika mengetahui sejumlah rekan telah meninggal dunia. ” Ada rekan kita yang telah mendahului kita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkap Dewi Prima Yudiartanti, tuan rumah Reoni Alumni SPRITI 2002.
Sebagai informasi, reoni akbar SPRITI 2002 menjadi target jangka pendek tahun mendatang. Sejumlah persiapan telah digagas untuk melaksanakan temu kangen akbar tahun 2019 tersebut. ” Semoga reoni akbar SPRITI 2002, akan dapat kita gelar tahun depan,” pungkas Ramang, mantan Ketua Kelas SPRITI era 2002.