Magetan Today
Sejarah akan mencatat, Kabupaten Magetan sebagai tonggak demokrasi melenium, Rabu (27/11).
Kepemimpinan Suprawoto, Kabupaten Magetan “berani” mengawali mimpi kaum milenial, menggelar pesta demokrasi level desa, Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak sistem elektronik, e-Voting.
Sebanyak 18 desa di Kabupaten Magetan, menjadi pilot project menjalankan Pilkades dengan e-Voting. Disisi lain, belasan desa ini memiliki jiwa pemilih lebih gendut jika dibanding desa lain.
Sebagai informasi, Pemkab Magetan menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, untuk mengawal sekaligus mengawasi penggunaan perangkat lunak e-Voting.
Sebanyak 80 Tenaga Teknis Lapangan (TTL) sebagai operator alat e-Voting, menjalani ujian sebagai “Kawah Condrodimuko” sebelum diterjunkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) desa-desa pelaksana e-Voting.
Disisi lain, Bupati Magetan Suprawoto sebagai pemilik gawe, juga “sregep” blusukan ke desa – desa pelaksana Pilkades serentak, baik yang e-Voting maupun coblosan atau manual. Kang Woto ingin memastikan sendiri, persiapan Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) telah 100% menyambut pesta demokrasi desa ini.
Bupati Magetan, Suprawoto, melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Eko Muryanto, memastikan, seluruh perangkat e-Voting sudah didistribusikan ke 18 desa penyelenggara e-Voting. “ Alhamduliliah, alat sudah berada di TPS masing- masing desa pelaksana Pilkades e-Voting,” kata Eko Muryanto, Selasa (26/11).
Sebelum hari pemilihan, TTL telah berulang kali melakukan simulasi pemungutan suara melalui perangkat e-Voting dihadapan Panitia Pilkades serta Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca), untuk memastikan alat dalam kondisi siap.“ TTL juga berulang kali simulasi untuk memastikan alat siap,” jelas Kepala Dinas PMD Kabupaten Magetan.
Sebagai informasi, Pilkades Kabupaten Magetan diikuti 184 desa. Sebanyak 18 desa Pilkades digelar secara elektronik atau e-Voting. Sedangkan 166 desa menggelar Pilkades dengan cara Manual atau Coblosan.